Saya tidak terlahir di negara dengan mayoritas terbesar berbahasa asing, Bahasa Inggris khususnya. Saat lahir, bahasa yang pasti saya dengar adalah Bahasa Indonesia. Ketika mempelajari Bahasa Inggris, saya pun tak pernah menghabiskan berjuta-juta uang untuk membayar guru privat atau tour luar negeri untuk bisa mempelajarinya langsung. Saya belajar dari mendengar melalui televisi, film-film yang saya tonton, dari lagu favorit, sampai membaca tulisan Bahasa Inggris. Saya sering membolak-balik kamus yang saya punya hingga ia terlihat seperti buku bekas yang siap dikilokan. Proses adalah jawabannya.
Ini adalah mitos yang akan kamu jumpai saat akan belajar Bahasa Inggris. Lupakan mitos-mitos ini:
1. Saya tidak pandai berbahasa
Siapa saja yang berkata seperti itu adalah pembohong! Mengapa? Karena setiap
orang dibekali kemampuan baik untuk berkomunikasi. Sejak lahir, saya
diasuh oleh keluarga yang setiap harinya menggunakan Bahasa Indonesia. Setiap
hari saya mendengar orang-orang menggunakan bahasa tersebut sehingga saya
berhasil mengucapkan kata ‘ayah’, ‘ibu, ‘makan’, ‘mandi’ dll, diumur yang masih
terhitung bulanan. Semakin dewasa saya benar-benar menguasai Bahasa Indonesia
dengan baik. Lalu, untuk Bahasa Inggris, saya baru menemuinya di bangku
sekolah. Awal mendengar Bahasa Inggris, saya mempelajarinya sedikit demi
sedikit kosakata. Makin hari makin bertambah banyak karena saya sering
mendengarkan, mencari arti, dan berlatih mengucap. Jadi, kemampuan otak yang
dimiliki manusia itu tidak terbatas. Masalahnya adalah ‘apakah
kamu memiliki kemapuan untuk mempelajarinya atau tidak’.
2. Saya terlalu tua
Tak ada batasan umur ketika belajar. Anak-anak maupun dewasa sama.
Bedanya, anak-anak masih terlihat seperti kertas putih yang kosong, apa
pun yang diberikan akan ditiru dan diserap. Sedangkan orang dewasa seperti
kertas koran. Sudah memiliki banyak gambar, tulisan, dan coretan lainnya. Tapi,
bukankah orang dewasa sudah memiliki kemampuan dasar: membaca dan menulis yang
akan menjadi modal untuk belajar ke tingkat selanjutnya. Orang dewasa lebih
berpengalaman. Ketika mempelajari Bahasa Inggris dengan sungguh-sungguh, saya
masih duduk di bangku SMA. Sejatinya: saat seseorang berhenti belajar maka
saat itulah seseorang benar-benar telah menjadi tua
3. Saya tidak memiliki banyak waktu
Mungkin kamu tidak memiliki waktu untuk pergi ke kelas selama 6 hari atau pun tidak memiliki waktu untuk menerjemahkan potongan tulisan. Kamu memiliki waktu lain untuk bekerja dan mengurus kegiatan lainnya. Tapi, belajar bahasa asing itu tidak membutuhkan kelas atau waktu khusus berjam-jam. Saya lebih suka belajar di luar. Bebas tanpa ada beban. Saya pun mulai belajar dari mengatur bahasa di komputer, handphone, atau perangkat lainnya ke dalam Bahasa Inggris. Selanjutnya saya belajar mulai dari menyanyikan lagu Bahasa Inggris yang saya suka, menghafal sedikit kosakata, kemudian mempraktekkannya.